Sebelum game modern kayak The Witcher 3 atau Genshin Impact bikin kita terpukau dengan grafis megah dan dunia open world, udah ada masa di mana semua itu dimulai. Masa di mana pemain gak butuh visual realistis buat ngerasain sensasi petualangan epik. Masa itu disebut era RPG jadul.
RPG (Role Playing Game) klasik adalah akar dari semua cerita besar dalam dunia gaming. Lewat pixel, teks sederhana, dan musik 8-bit, game-game ini berhasil menciptakan dunia yang luas, karakter yang berkesan, dan kisah yang masih dikenang puluhan tahun kemudian.
Era RPG jadul bukan cuma sekadar nostalgia — tapi simbol kreativitas tanpa batas. Di sini, imajinasi pemain jadi bagian utama dari pengalaman. Yuk, kita bahas gimana RPG klasik lahir, berevolusi, dan kenapa sampai sekarang tetap dianggap “jiwa sejati” dunia gaming.
1. Asal Mula RPG Jadul: Dari Meja Dadu ke Dunia Digital
Sebelum jadi digital, konsep RPG lahir dari permainan tabletop seperti Dungeons & Dragons (1974). Pemain di sana berperan sebagai karakter dalam dunia fantasi, mengambil keputusan, dan menjalani cerita yang dikendalikan “Dungeon Master”.
Ketika teknologi komputer mulai berkembang di akhir 1970-an, ide itu dibawa ke dunia digital. Game pertama yang meniru gaya D&D adalah Ultima dan Wizardry, dua pelopor RPG komputer di era 80-an.
Dari situ, lahirlah format klasik RPG: eksplorasi, pertarungan berbasis giliran (turn-based), leveling system, dan cerita mendalam.
Itulah blueprint yang dipakai semua RPG jadul — dari NES sampai PlayStation pertama.
2. Final Fantasy: Awal Sebuah Legenda
Kalau ngomong RPG jadul, gak mungkin lepas dari Final Fantasy (1987) karya SquareSoft (sekarang Square Enix).
Yang menarik, game ini awalnya dibuat sebagai “proyek terakhir” karena studio hampir bangkrut. Tapi justru dari keputusasaan itu, lahir legenda.
Final Fantasy memperkenalkan banyak elemen baru:
- Sistem job (pekerjaan karakter).
- Cerita epik tentang cahaya dan kegelapan.
- Musik orkestra digital karya Nobuo Uematsu.
Gameplay-nya simpel tapi adiktif. Pemain bisa memilih empat karakter utama, menentukan class, dan bertarung dalam sistem turn-based yang strategis.
Sukses besar, game ini menyelamatkan Square dari kehancuran dan membuka jalan untuk 16 sekuel besar berikutnya. Dari situlah dunia RPG jadul mulai jadi arus utama.
3. Dragon Quest: Pionir RPG Jepang
Sebelum Final Fantasy, sebenarnya sudah ada Dragon Quest (1986) dari Enix (yang akhirnya bergabung dengan Square).
Game ini diciptakan oleh Yuji Horii, dan sering disebut sebagai “ayah RPG Jepang”.
Dragon Quest punya struktur sederhana: jelajahi dunia, lawan monster, naik level, dan kalahkan raja iblis.
Yang bikin beda? Ceritanya hangat, desain karakternya dibuat oleh Akira Toriyama (pencipta Dragon Ball), dan gameplay-nya mudah dipahami semua umur.
Kalau Final Fantasy punya vibe epik dan serius, Dragon Quest lebih ringan dan penuh pesona.
Dua game ini — Square dan Enix — jadi fondasi dua kubu besar dalam dunia RPG jadul Jepang.
4. Chrono Trigger: RPG Jadul Paling Sempurna
Kalau ada satu game yang disebut RPG terbaik sepanjang masa, jawabannya hampir selalu Chrono Trigger (1995).
Game ini adalah kolaborasi impian antara tiga legenda:
- Hironobu Sakaguchi (Final Fantasy).
- Yuji Horii (Dragon Quest).
- Akira Toriyama (Dragon Ball).
Bayangin, tiga kreator jenius bikin satu karya yang jadi masterpiece abadi.
Chrono Trigger memperkenalkan banyak hal revolusioner:
- Time travel system — pemain bisa menjelajahi masa lalu, sekarang, dan masa depan.
- Multiple endings — lebih dari 13 akhir berbeda.
- Active Time Battle — sistem pertarungan cepat tapi tetap strategis.
Ceritanya emosional, karakternya kuat, dan musiknya (oleh Yasunori Mitsuda) luar biasa. Bahkan sampai sekarang, game ini masih masuk daftar “Top 10 Games of All Time”.
Chrono Trigger adalah bukti bahwa RPG jadul bisa punya kedalaman emosional yang gak kalah dari film besar.
5. The Legend of Zelda: Petualangan di Dunia Pixel
Walau lebih dikenal sebagai action-adventure, The Legend of Zelda (1986) punya elemen RPG kuat.
Game ini bikin konsep eksplorasi dunia terbuka pertama dalam sejarah gaming. Pemain bebas menjelajah, cari item, dan ngalahin boss tanpa urutan tertentu.
Zelda jadi pelopor ide open world sebelum istilah itu populer.
Pemain gak dikasih petunjuk, tapi harus berpikir dan bereksperimen.
Buat banyak orang, game ini bukan sekadar permainan, tapi pengalaman spiritual.
Itulah kekuatan RPG jadul — bikin pemain ngerasa jadi bagian dari dunia yang hidup, bahkan tanpa grafis realistis.
6. Phantasy Star: RPG Jadul dari Dunia Sega
Di sisi lain, Sega juga gak mau kalah. Mereka punya Phantasy Star (1987), RPG dengan tema sci-fi futuristik yang berani beda dari fantasi klasik.
Phantasy Star menggabungkan dua dunia: teknologi dan sihir.
Desainnya modern, ceritanya kompleks, dan sistem pertarungannya 3D — sesuatu yang luar biasa di zamannya.
Selain itu, protagonisnya Alis Landale, seorang karakter wanita kuat, jadi hal langka di era 80-an.
Phantasy Star ngebuktiin kalau RPG jadul gak selalu harus tentang ksatria dan naga — bisa juga tentang ruang angkasa dan robot.
7. EarthBound: RPG Jadul dengan Jiwa Konyol tapi Dalam
Kalau kamu penggemar Undertale atau Persona, kamu harus tahu EarthBound (1994).
Game ini bikin gebrakan besar karena tema dan atmosfernya beda banget.
Alih-alih dunia fantasi, ceritanya berlatar di dunia modern Amerika versi kartun.
Pemain berperan sebagai anak kecil bernama Ness yang berpetualang melawan alien pakai tongkat baseball dan makanan cepat saji sebagai “item penyembuh”.
EarthBound terkenal dengan humor absurd, tapi juga menyentuh banget.
Game ini nyentuh tema keluarga, kesepian, dan keberanian dalam cara yang gak biasa.
Sekarang, EarthBound jadi RPG jadul kultus klasik — dicintai karena keunikannya yang out of the box.
8. Sistem Battle Turn-Based: Strategi, Bukan Refleks
Ciri paling khas RPG jadul adalah sistem turn-based combat.
Berbeda dari game aksi, di sini kamu harus berpikir strategis.
Kapan harus menyerang, kapan bertahan, kapan pakai magic — semua keputusan menentukan hasil pertarungan.
Sistem ini bikin pemain belajar taktik dan kesabaran.
Dan karena visual terbatas, imajinasi jadi senjata utama. Kamu gak lihat monster “asli”, tapi kamu merasakan pertarungannya lewat suara dan efek kecil di layar.
Itulah kenapa banyak gamer lama bilang, RPG jadul bikin otak kerja keras, bukan cuma jari.
9. Cerita: Jiwa Sejati RPG Jadul
Kalau kamu perhatiin, semua RPG jadul punya satu kesamaan: cerita yang kuat.
Dulu belum ada cutscene realistis, tapi penulisan dialog dan emosi karakternya dalam banget.
Ceritanya sering sederhana — penyelamatan dunia, petualangan melawan kejahatan — tapi penyajiannya penuh jiwa.
Bahkan banyak game modern sekarang masih pakai template narasi dari era jadul:
- Karakter utama biasa yang tumbuh jadi pahlawan.
- Persahabatan dan pengorbanan.
- Tema harapan melawan kegelapan.
Simpel, tapi timeless. Itulah kekuatan RPG jadul.
10. Musik: Suara Petualangan Sejati
Kalau kamu pernah denger lagu pembuka Final Fantasy, kamu tahu betapa musik RPG jadul itu berperan besar.
Setiap melodi 8-bit punya kekuatan emosional yang gila.
Bahkan tanpa suara karakter, musik bisa bikin kamu ngerasain bahagia, tegang, atau sedih.
Soundtrack dari komposer seperti Nobuo Uematsu, Yasunori Mitsuda, dan Motoi Sakuraba masih sering dibawakan di konser musik dunia.
Itu bukti bahwa walau lahir dari chip kecil, jiwa musik RPG klasik gak pernah kecil.
11. Evolusi Menuju Era 16-bit
Ketika teknologi berkembang, RPG jadul naik level.
Era 16-bit (SNES dan Sega Genesis) membawa visual lebih indah dan cerita lebih dalam.
Game kayak Final Fantasy VI, Secret of Mana, dan Chrono Trigger dianggap puncak keemasan RPG klasik.
Semua punya narasi kompleks, karakter berlapis, dan gameplay yang bikin ketagihan.
16-bit adalah masa emas sebelum RPG masuk dunia 3D, tapi sampai sekarang banyak gamer yang lebih suka gaya pixel-nya yang “hangat”.
12. RPG Jadul dan Nilai Filosofisnya
Yang bikin RPG jadul begitu istimewa adalah pesannya.
Mereka gak cuma ngajarin strategi, tapi juga nilai kehidupan.
- Final Fantasy ngajarin bahwa harapan gak pernah mati.
- Chrono Trigger ngajarin pentingnya waktu dan pengorbanan.
- EarthBound ngajarin kekuatan persahabatan dan empati.
Game-game itu dibuat bukan sekadar untuk menang, tapi untuk merasakan perjalanan.
13. RPG Jadul dan Dunia Modern
Sekarang, pengaruh RPG jadul terasa di hampir semua game modern:
- Persona 5 dan Octopath Traveler pakai sistem klasik turn-based.
- Undertale dan Stardew Valley mengadopsi gaya visual retro.
- Final Fantasy Pixel Remaster membawa RPG lama ke platform modern.
Bahkan game AAA kayak Cyberpunk 2077 dan Mass Effect punya akar kuat di formula RPG klasik: karakter, pilihan moral, dan eksplorasi.
Artinya, RPG jadul gak pernah hilang — cuma berevolusi.
14. Mengapa RPG Jadul Masih Dicintai Generasi Sekarang
Alasan utama? Karena kejujuran dan kesederhanaannya.
RPG klasik gak berusaha memanjakan pemain dengan visual, tapi ngajak mereka berpikir dan berimajinasi.
Setiap kemenangan terasa hasil kerja keras, setiap dialog punya makna.
Generasi muda sekarang justru kembali ke RPG retro karena mereka cari sesuatu yang “berjiwa”, bukan sekadar “keren”.
15. Masa Depan: Kelahiran Kembali RPG Klasik
Sekarang dunia gaming lagi ngalamin kebangkitan RPG gaya lama.
Developer indie seperti Square Enix, Toby Fox, dan Sabotage Studio menghidupkan kembali semangat RPG 8-bit lewat game seperti:
- Octopath Traveler
- Sea of Stars
- Undertale
- Chained Echoes
Teknologinya modern, tapi jiwanya tetap RPG jadul — pixel art, musik 16-bit, dan cerita penuh hati.
Bukti bahwa gaya lama belum mati, cuma bereinkarnasi.
FAQ: Tentang RPG Jadul
1. Apa yang dimaksud RPG jadul?
RPG klasik dari era 8-bit dan 16-bit, biasanya dengan sistem turn-based dan cerita mendalam.
2. Apa RPG jadul paling terkenal?
Final Fantasy, Chrono Trigger, Dragon Quest, dan Zelda adalah yang paling legendaris.
3. Apa bedanya RPG jadul dan RPG modern?
RPG jadul fokus pada strategi dan cerita, sedangkan RPG modern menonjolkan grafis dan aksi real-time.
4. Apakah RPG jadul masih bisa dimainkan sekarang?
Bisa! Banyak versi remaster di PC, Switch, dan mobile.
5. Apa yang bikin RPG jadul spesial?
Kekuatan ceritanya, musiknya, dan kesederhanaan gameplay yang tetap dalam.
6. Apa RPG jadul terbaik sepanjang masa?
Chrono Trigger sering disebut yang terbaik karena cerita dan sistemnya revolusioner.